BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air
bersih saat ini bagaikan barang langka yang terus di buru warga. Kemarau
panjang yang sudah dua bulan terakhir melanda daerah ku di kecamatan Tabir
Kabupaten Merangin memaksa warga untuk berpikir keras mencari sumber air
bersih. Kemarau panjang telah mengakibatkan sumur dan kolam air bersih warga
mengering. Untuk mendapatkan air bersih warga terpaksa membuat sumur bor atau
membeli air dari tangki PDAM dengan harga yang cukup tinggi. Sungai Batang
Merangin sebagai salah satu sumber mata air terbesar saat ini sudah tidak dapat
diharapkan karena debit air yang sedikit dan air yang berwarna keemasan akibat
penambangan emas liar (PETI). Kondisi selanjutnya yang memperburuk keaadaan
sulitnya mendapatkan air bersih adalah seluruh warga menggantungkan kegiatan
MCK sampai memandikan hewan ternak di sungai batang merangin ini.
Oleh
karena itu, sebagai manusia kita harus lebih bersahabat dengan alam, misalnya
dengan memperbanyak menanam pepohonan sehingga sumber mat air dapat terjaga
dengan baik. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
sosialisasi dampak lebih luas akibat penambangan emas liar.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa itu kekeringan?
2.
Apa saja faktor yang menyebabkan
kekeringan?
3.
Apa saja dampak yang di timbulkan akibat
kekeringan?
4.
Bagaimana cara mengatasi kekeringan?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa itu kekeringan
2.
Untuk mengetahui hal-hal yang
menyebabkan timbulnya kekeringan
3.
Untuk mengetahui dampak apa saja yang
muncul akibat kekeringan
4.
Untuk mengetahui bagaimana cara
mengatasi kekeringan?
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1.1 Defenisi
Kekeringan
Kekeringan
adalah keadaaan kekurangan paskan air pada suatu daerah dalam masa yang
berkepanjangan (berbulan-bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini
muncul bila suatu wilayah secara terus menerus mengalami curah hujan dibawah
rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan mengakibatkan kekeringan karena
cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evavorasi), taranspirasi,
ataupun penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam
apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat
gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan
ekologi kekeringan merupakan suatu proses
sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda.
Namun suatu kekeringan yang singkat
tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.
2.1.2 Faktor yang
menyebabakan kekeringan
Menurut Rahayu (2011:1), factor
penyebab kekeringan adalah:
1.
Adanya penyimpangan iklim
Penyimpangan
iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi
dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan
penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan aawan yang
rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan
intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
2.
Adanya gangguan keseimbangan hidrologis
Gangguan
keseimbangan hidrologis juga menyebabkan kekeringan seperti:
a. Terjadinya
degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih fungsi
lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya
sistem peresapan air tanah.
b. Kerusakan
hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan wadyuk dan saluran
irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tamping air menurun tajam.
c. Rendahnya
cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan
menyebabakan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu
terjadinya kekeringan.
3. Kekeringan
agronomis
Terjadi akibat kebiasaan petani
memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang
sedikit.
2.1.3
Dampak yang muncul akibat kekeringan
Dampak yang muncul
akibat kekeringan antara lain :
1. Produksi
tanaman turun/rendah/puso bahkan menyebabakan tanaman mati sehingga merugikan
petani.
2. Karena
produksi rendah secara riil mengalami kerugian material maupun financial yang
besardan bila terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan.
3. Menyebabkan
terganggunya hidrologidlingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada
musim kemarau.
2.1. 4 Upaya mengatasi
kekeringan
Untuk
mengatasi kekeringan dapat dilakukan dengan cara: 1) gerakan masyarakat melalui
penyuluhan; 2) membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi; 3)
membangun/ rehabilitasi/pemeliharaan konservasi lahan dan air; 4) memberikan
bantuan sarana produksi (benih dan pupuk, pompa spesifik lokasi); 5)
mengembangkan budidaya hemat air dan input (menggunakan metode SRI/PTT).
Selanjutnya untuk mengatasi penyebab klimatologis perlu melakukan; 1)
penyebaran informasi prakiraan iklim lebih akurat; 2) membuat kalender tanam;
3) menerapkan dan memperhatikan peta rawan kekeringan yang dihasilkan Badan
Litbang Pertanian melalui data interpretasi.
2.2 Penelitaian Relevan
Untuk
menyusun Karya Tulis ini, penulis mengambil referensi dari penelitian yang
telah dilakukan oleh berbagai pihak yang memang memiliki keahlian yang relevan,
terutama dalam topik ini adalah para pemerhati dan peneliti lingkungan.
Beberapa penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh dunia akan dijelaskan di
bawah ini:
1.
Penelitaian yang dilakukan oleh Nurahman
(2012) menyebutkan bahwa kekeringan yang melanda daerah jawa timur menyebabkan
produktivitas pertanian warna menurun.
2.
Pada
tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global selama 3 bulan
pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan lebih tinggi dari
temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun terakhir. Penelitian ini
dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK government’s Hadley Centre yang
khusus meneliti dan memprediksikan perubahan iklim dunia.
2.3
Hipotesis
1. Kemarau
panjang mengakibatkan kekeringan yang berdampak buruk pada kehidupan manusia
2. Kekeringan
terjadi akibat DAS yang gundul, PETI, dan rendahnya daya resap air
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Faktor penyebab
kekeringan
Menurut
Rahayu (2011:1), factor penyebab kekeringan adalah:
1.
Adanya penyimpangan iklim
Penyimpangan
iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi
dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan
penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan aawan yang
rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan
intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
2.
Adanya gangguan keseimbangan hidrologis
Gangguan
keseimbangan hidrologis juga menyebabkan kekeringan seperti:
·
Terjadinya degradasi Daerah Aliran
Sungai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi
menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah.
·
Kerusakan hidrologis daerah tangkapan
air bagian hulu menyebabkan wadyuk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga
kapasitas tamping air menurun tajam.
·
Rendahnya cadangan air waduk yang
disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabakan cadangan air
musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
3.
Kekeringan agronomis
Terjadi akibat
kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan
air yang sedikit.
3.2
Dampak yang muncul akibat kekeringan
Dampak yang muncul
akibat kekeringan antara lain :
·
Produksi tanaman turun/rendah/puso
bahkan menyebabakan tanaman mati sehingga merugikan petani.
·
Karena produksi rendah secara riil
mengalami kerugian material maupun financial yang besardan bila terjadi secara
luas, akan mengancam ketahanan pangan.
·
Menyebabkan terganggunya
hidrologidlingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada musim
kemarau.
3.3 Upaya mengatasi kekeringan
Untuk
mengatasi kekeringan dapat dilakukan dengan cara: 1) gerakan masyarakat melalui
penyuluhan; 2) membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi; 3)
membangun/ rehabilitasi/pemeliharaan konservasi lahan dan air; 4) memberikan
bantuan sarana produksi (benih dan pupuk, pompa spesifik lokasi); 5)
mengembangkan budidaya hemat air dan input (menggunakan metode SRI/PTT).
Selanjutnya untuk mengatasi penyebab klimatologis perlu melakukan; 1)
penyebaran informasi prakiraan iklim lebih akurat; 2) membuat kalender tanam;
3) menerapkan dan memperhatikan peta rawan kekeringan yang dihasilkan Badan
Litbang Pertanian melalui data interpretasi.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Simpulan.
Sebagian
besar penyebab kekeringan adalah akibat ulah manusia seperti eksploitasi
vegetasi daerah hulu sungai secara berlebihan dan penambangan hasil alam di
sungai secara berlebihan seperti penambanganemas liar. Hal ini lah yang
meyebabkan daya resap air berkurang sehingga saat kemarau dating maka kekeringan
terjadi dengan cepat.
4.2 Saran.
Bagi manusia : perlunya ada
kesadaran bagi manusia untuk lebih memperhatikan dan menjaga kelestarian
lingkungan.
Bagi pemerintah : perlunya
program-program yang lebih menjanjikan kelestarian lingkungan. Tetapi, yang
terpenting adanya kerjasama antara pemerintah dan rakyat untuk melestarikan
lingkungan. Kebanyakan program tetapi tidak diterapkan itu hal yang mubazir.
Daftar pustaka
Nurahman
(2013) download.portalgaruda.org/article.php?article=89084&val=4186
rahayu
(2011) http://www.mdmc.or.id/petabencana/index.php/potensi-dan-analisa/45-penyebab-kekeringan-dan-upaya-penanggulangannya
Air...oh air...mengapa dikau sekarang susah banget ya ...
BalasHapus:-)
BalasHapus▷ Casino Site For Real Money in USA » ⋆ Online Casino
BalasHapus✓ Online Casino Online - Play Real Money Games At 카지노 A Casino ✓ Top US Casinos ✓ 1xbet Mobile Casino Apps 제왕 카지노 ✓ Best Real Money No Deposit Bonus Codes.