Kamis, 13 Agustus 2015

Contoh Tugas KI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Air bersih saat ini bagaikan barang langka yang terus di buru warga. Kemarau panjang yang sudah dua bulan terakhir melanda daerah ku di kecamatan Tabir Kabupaten Merangin memaksa warga untuk berpikir keras mencari sumber air bersih. Kemarau panjang telah mengakibatkan sumur dan kolam air bersih warga mengering. Untuk mendapatkan air bersih warga terpaksa membuat sumur bor atau membeli air dari tangki PDAM dengan harga yang cukup tinggi. Sungai Batang Merangin sebagai salah satu sumber mata air terbesar saat ini sudah tidak dapat diharapkan karena debit air yang sedikit dan air yang berwarna keemasan akibat penambangan emas liar (PETI). Kondisi selanjutnya yang memperburuk keaadaan sulitnya mendapatkan air bersih adalah seluruh warga menggantungkan kegiatan MCK sampai memandikan hewan ternak di sungai batang merangin ini.
Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus lebih bersahabat dengan alam, misalnya dengan memperbanyak menanam pepohonan sehingga sumber mat air dapat terjaga dengan baik. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi dampak lebih luas akibat penambangan emas liar.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu kekeringan?
2.      Apa saja faktor yang menyebabkan kekeringan?
3.      Apa saja dampak yang di timbulkan akibat kekeringan?
4.      Bagaimana cara mengatasi kekeringan?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu kekeringan
2.      Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan timbulnya kekeringan
3.      Untuk mengetahui dampak apa saja yang muncul akibat kekeringan
4.      Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi kekeringan?
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Defenisi Kekeringan
            Kekeringan adalah keadaaan kekurangan paskan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan (berbulan-bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus menerus mengalami curah hujan dibawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan mengakibatkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evavorasi), taranspirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses  sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun suatu kekeringan  yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.

2.1.2 Faktor yang menyebabakan kekeringan
            Menurut Rahayu (2011:1), factor penyebab kekeringan adalah:
1.      Adanya penyimpangan iklim
Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan aawan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
2.      Adanya gangguan keseimbangan hidrologis
Gangguan keseimbangan hidrologis juga menyebabkan kekeringan seperti:
a.       Terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah.
b.      Kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan wadyuk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tamping air menurun tajam.
c.       Rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabakan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
3.      Kekeringan agronomis
Terjadi akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang sedikit.

2.1.3 Dampak yang muncul akibat kekeringan
Dampak yang muncul akibat kekeringan antara lain :
1.      Produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan menyebabakan tanaman mati sehingga merugikan petani.
2.      Karena produksi rendah secara riil mengalami kerugian material maupun financial yang besardan bila terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan.
3.      Menyebabkan terganggunya hidrologidlingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau.

2.1. 4 Upaya mengatasi kekeringan
Untuk mengatasi kekeringan dapat dilakukan dengan cara: 1) gerakan masyarakat melalui penyuluhan; 2) membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi; 3) membangun/ rehabilitasi/pemeliharaan konservasi lahan dan air; 4) memberikan bantuan sarana produksi (benih dan pupuk, pompa spesifik lokasi); 5) mengembangkan budidaya hemat air dan input (menggunakan metode SRI/PTT). Selanjutnya untuk mengatasi penyebab klimatologis perlu melakukan; 1) penyebaran informasi prakiraan iklim lebih akurat; 2) membuat kalender tanam; 3) menerapkan dan memperhatikan peta rawan kekeringan yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian melalui data interpretasi.

2.2 Penelitaian Relevan
Untuk menyusun Karya Tulis ini, penulis mengambil referensi dari penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai pihak yang memang memiliki keahlian yang relevan, terutama dalam topik ini adalah para pemerhati dan peneliti lingkungan.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh dunia akan dijelaskan di bawah ini:
1.      Penelitaian yang dilakukan oleh Nurahman (2012) menyebutkan bahwa kekeringan yang melanda daerah jawa timur menyebabkan produktivitas pertanian warna menurun.
2.       Pada tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global selama 3 bulan pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan lebih tinggi dari temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK government’s Hadley Centre yang khusus meneliti dan memprediksikan perubahan iklim dunia.

2.3              Hipotesis
1.      Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan yang berdampak buruk pada kehidupan manusia
2.      Kekeringan terjadi akibat DAS yang gundul, PETI, dan rendahnya daya resap air











BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Faktor penyebab kekeringan
Menurut Rahayu (2011:1), factor penyebab kekeringan adalah:
1.      Adanya penyimpangan iklim
Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan aawan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
2.      Adanya gangguan keseimbangan hidrologis
Gangguan keseimbangan hidrologis juga menyebabkan kekeringan seperti:
·         Terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah.
·         Kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan wadyuk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tamping air menurun tajam.
·         Rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabakan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
3.      Kekeringan agronomis
Terjadi akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang sedikit.

3.2  Dampak yang muncul akibat kekeringan
Dampak yang muncul akibat kekeringan antara lain :
·         Produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan menyebabakan tanaman mati sehingga merugikan petani.
·         Karena produksi rendah secara riil mengalami kerugian material maupun financial yang besardan bila terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan.
·         Menyebabkan terganggunya hidrologidlingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau.

3.3  Upaya mengatasi kekeringan
Untuk mengatasi kekeringan dapat dilakukan dengan cara: 1) gerakan masyarakat melalui penyuluhan; 2) membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi; 3) membangun/ rehabilitasi/pemeliharaan konservasi lahan dan air; 4) memberikan bantuan sarana produksi (benih dan pupuk, pompa spesifik lokasi); 5) mengembangkan budidaya hemat air dan input (menggunakan metode SRI/PTT). Selanjutnya untuk mengatasi penyebab klimatologis perlu melakukan; 1) penyebaran informasi prakiraan iklim lebih akurat; 2) membuat kalender tanam; 3) menerapkan dan memperhatikan peta rawan kekeringan yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian melalui data interpretasi.
















BAB IV
PENUTUP
4.1  Simpulan.
Sebagian besar penyebab kekeringan adalah akibat ulah manusia seperti eksploitasi vegetasi daerah hulu sungai secara berlebihan dan penambangan hasil alam di sungai secara berlebihan seperti penambanganemas liar. Hal ini lah yang meyebabkan daya resap air berkurang sehingga saat kemarau dating maka kekeringan terjadi dengan cepat.
4.2  Saran.
Bagi manusia : perlunya ada kesadaran bagi manusia untuk lebih memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Bagi pemerintah : perlunya program-program yang lebih menjanjikan kelestarian lingkungan. Tetapi, yang terpenting adanya kerjasama antara pemerintah dan rakyat untuk melestarikan lingkungan. Kebanyakan program tetapi tidak diterapkan itu hal yang mubazir.

Daftar pustaka
Nurahman (2013) download.portalgaruda.org/article.php?article=89084&val=4186





3 komentar:

  1. Air...oh air...mengapa dikau sekarang susah banget ya ...

    BalasHapus
  2. ▷ Casino Site For Real Money in USA » ⋆ Online Casino
    ✓ Online Casino Online - Play Real Money Games At 카지노 A Casino ✓ Top US Casinos ✓ 1xbet Mobile Casino Apps 제왕 카지노 ✓ Best Real Money No Deposit Bonus Codes.

    BalasHapus