Keunikan
rumah masyarakat suku batin rantau panjang.

Rumah
sebagai tempat tinggal merupakan suatu hasil karya budaya yang penting dalam
kehidupan manusia. Rumah biasanya di desain sedemikian rupa oleh penggunanya
sehingga nyaman untuk dijadikan sebagai tempat guna menghabiskan sebagian massa
hidupnya. Rumah didesain dengan keunikan-keunikan tersendiri yang tidak
terlepas dari pengaruh lingkungan dan kepercayaan yang dianut. Suku batin
sebagai salah satu suku asli provinsi jambi memiliki aturan tersendiri dalam
membangun sebuah rumah. Keunikan bagunan rumah masyarakat suku batin tergambar
melalui karakteristik bentuk bangungan rumah, bahan bangunan, struktur bangunan
dan karakteristik ornament rumah.
Secara
umum karakteristik bentuk bangunan rumah masyarakat suku batin terdiri atas
kepala, badan, dan kaki yang tergambar melalui atap, badan bangunan dan
struktur panggung dengan komposisi 2:1:1. Atap merupakan bagian paling besar
dari sebuah rumah, dimana bentuknya adalah segitiga terbalik. Badan bangunan
berbentuk trapesium terbalik yang memanjang. Dan bagian kaki terdiri atas
tiang-tiang yang dihubungkan dengan sendi mencapai permukaan tanah.
Bahan
bagunan yang dipakai oleh masyarakat suku batin untuk membangun sebuah rumah
panngung adalah kayu keras seperti kayu kulin dan kayu tembesi. Kayu ini
biasanya di dapat didaerah sekitar lingkungan tempat warga suku batin bekerja
misalnya di talang. Kayu ini kemudian dirangkai sedemikian rupa sehingga
fleksibel dengan menggunakan pasak. Pertemuan kolom dan balok menggunakan
sistem tebuk tembus sehingga jika suatu waktu rumah tersebut akan dibongkar
atau di pindahkan maka sebagian kerangkanya dapat di buka kembali sehingga
memudahkan masyarakat dalam tradisi angkat rumah.
Selanjutnya
struktur bangunan rumah masyarakat suku batin sudah tertata sedemikian rupa
sehigga hampir secara keseluruhan rumah warga memiliki sunanan atau tata ruang
yang sama. Struktur bangunan rumah terdiri atas pelamban,gaho, ruang masinding,
ruang tengah,balik menalam,ruang atas (penteh), dapur, tangga dan ruang bawah (bauman). Pelamban
adalah ruang depan dan belakang bangunan rumah yang terbuat dari kayu yang
berfungsi mirip teras. Pelamban depan namanya perando. Gaho adalah ruang yang
terdapat disebelah kiri pintu masuk yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
keperluan sehari-hari. Sementara itu ruang masinding adalah ruang depan untuk
tempat tamu-tamu berkumpul.sesuai dengan namanya ruang tengah adalah ruangan
yang terletak ditengah bangunan atau bisa disebut juga ruang keluarga tempat
dimana keluarga suku batin bercengkrama. Kamar pada rumah masyarakat suku batin
dikenal dengan sebutan ruang balik menalam, ruangan ini biasanya di bangun
berdasarkan jumlah anak gadisnya. Ruang atas atau penteh adalah deks tempat
menyimpan hasil karya ayaman dan barang-barang kenduri seperti kuali dan periuk
besar. Seperti fungsi umum dari dapur, maka disanalah tempat ibu-ibu masyarakat
suku batin memasak. Bagaian terakhir dari struktur rumah masyarakat suku batin
adalah bauman atau ruang bawah. Ruang ini tidak berlantai dan berdinding. Ruang
ini merupakan ruang multi fungsi dimana dibagian pinggir digunakan untuk
menyimpan atau menyusun kayu bakar, bagian tengah dari bauman dipakai untuk
tempat berkumpul-dan bermainnya anak-anak. Orang dewasa terkadang juga
menggunakan bauman semabai tempat untuk membuat aneka kerajinan ayaman.
Rumah
masyarakat suku batin juga memiliki karakteristik ornament yang khas yaitu
berupa motif tumbuh-tumbuhan (flora) dan motif hewan (fauna). Motif ini dapat
dijumpai pada bagian atas ruang balik menala, ujung kasau dan ujung tanduk kambing
sebuah rumah. Untuk bagian ornament saat ini tidak semua rumah warga mempunyai
atau membuat nya, hal ini dikarnakan sulitnya mengukir dan mencari orang yang
mampu mengukir. Hanya rumah yang sudah cukup lama yang memiliki ke khasan
ornament ini.
Demikianlah
sekilah tentang keunikan rumah masyarakat suku batin yang tinggal dikecamatan
tabir, rantau panjang. Tiap bangunan rumah memiliki fungsi masing-masing dan
terdesain sesuai pola yang telah turun-temurun diwariskan nenek moyang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar